Saturday, November 30, 2013

Manajemen Tambang

PENGERTIAN MANAJEMEN

Banyak ahli telah mengemukakan pendapatnya mengenai definisi atau pengertian manajemen. Beberapa di antaranya merumuskan manajemen sebagai berikut :
  1. Stoner & Wankel : Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, mengendalikan usaha-usaha anggota organisasi dan proses penggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi yang sudah ditetapkan.
  2. Terry : Manajemen adalah proses tertentu yang terdiri dari kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan sumberdaya manusia dan sumber daya lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
pit sample

    Masih banyak lagi definisi atau pengertian yang diberikan oleh para ahli mengenai manajemen, namun demikian dari sekian banyak definisi tersebut dapat dikatakan bahwa permasalahan manajemen berkaitan dengan usaha untuk memelihara kerjasama sekelompok orang dalam satu kesatuan serta usaha memanfaatkan sumber daya yang lain untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan demikian sebenarnya kegiatan manajemen itu hampir selalu ada pada setiap kegiatan manusia, sebab sebagai makhluk sosial manusia akan selalu berusaha berkumpul dan bekerja sama.
    Jika dilihat dari pengertian paling mendasar dari organisasi, maka dapat dikatakan bahwa untuk menjalankan suatu organisasi, apapun bentuk organisasi tersebut, dibutuhkan manajemen.

    1.3    UNSUR-UNSUR MANAJEMEN

    Dari pengertian manajemen di atas dikemukakan bahwa manajemen adalah suatu proses untuk memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya lain untuk mencapai tujuan tertentu. Sumber daya manusia dan sumber daya yang lain yang diperlukan tersebut disebut sebagai unsur-unsur manajemen.
    Lebih lengkapnya, unsur-unsur manajemen ini dapat dikelompokkan menjadi:
    1. Manusia (man).
    2. Bahan (materials).
    3. Mesin (machines).
    4. Metode/cara kerja (methods).
    5. Modal uang (money).
    Unsur-unsur ini dikenal pula sebagai 5 m, bila dinyatakan dalam bahasa Inggris. Bahan (materials) tidak harus diartikan sebagai logam seperti dalam industri manufaktur logam misalnya. Ia juga bisa berarti informasi yang diolah misalkan dalam manajemen perkantoran.
    Berkenaan dengan unsur-unsur atau sumber daya ini harus diingat bahwa semua itu tidak tersedia secara berlimpah. Ada keterbatasan yang mengakibatkan pemanfaatannya harus dilakukan sehemat dan secermat mungkin. Dengan demikian proses manajemen yang baik harus bisa memanfaatkan keterbatasan tersebut untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

    1.4    TINGKAT MANAJEMEN

    Suatu organisasi mempunyai tingkatan-tingkatan tertentu yang berbeda satu sama lain. Ada tingkatan organisasi yang bersifat operasional atau pelaksanaan misalkan dalam suatu kegiatan industri adalah operator-operator mesin, ada tingkatan yang bersifat strategis misalkan direksi.
    Berdasarkan tingkatan-tingkatan organisasi inilah dapat dibedakan pula tingkatan manajemen. Pada dasarnya terdapat tiga tingkatan manajemen, yaitu :
    1. Manajemen tingkat terbawah (first line management) yaitu tingkatan manajemen pada tingkat bawah dari suatu organisasi. Pada tingkatan ini manajemen berfungsi mengarahkan pekerja-pekerja operasional. Jika dilihat dari segi perencanaan yang dibuat pada tingkatan ini maka jangkauan perencanaan yang dibuat biasanya hanya melingkupi jangka waktu harian. Mandor-mandor berada dalam tingkatan manajemen ini.
    2. Manajemen tingkat menengah (middle management) adalah tingkatan manajemen yang berfungsi mengarahkan kegiatan dari manajemen terbawah. Perencanaan yang dibuat di sini jangkauan waktunya bersifat menengah.
    3. Manajemen tingkat atas (top management) adalah tingkatan paling tinggi dari manajemen yang biasanya terdiri atas beberapa orang saja. Jangkauan perencanaan yang dibuat di sini bersifat strategis dan meliputi kurun waktu rencana jangka panjang.

    1.5    PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN

    Jika dilihat hakekatnya, sebenarnya proses manajemen atau kegiatan bermanajemen sudah dilakukan orang sejak dahulu, yaitu sejak manusia mulai merasa perlu untuk membentuk kelompok untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Namun sebagai disiplin ilmu, manajemen belum cukup lama berkembang. Dapat dikatakan revolusi industri merupakan tonggak awal perkembangan ilmu manajemen. Perubahan cara berproduksi menjadi produksi masal menimbulkan pemikiran untuk mengelola usaha produksi tidak dengan cara coba-coba lagi. Dan masa-masa selanjutnya muncul banyak hal yang mendorong perkembangan ilmu manajemen hingga mencapai kondisi seperti saat ini.
    Secara kronologis, perkembangan ilmu manajemen dan sebab-sebab yang melatar belakanginya dapat dikemukakan sebagai berikut :

    1.5.1   Menajemen Ilmiah (Scientific Management)

    Manajemen Ilmiah dipelopori oleh seorang Amerika bernama F.W. Taylor. Setelah revolusi industri yang mengakibatkan perubahan struktur industri di Amerika timbul masalah peningkatan produktivitas. Pada saat itu banyak orang melihat bahwa peningkatan produktivitas suatu sistem produksi dapat dilakukan melalui peningkatan efisiensi tenaga kerjanya.
    Pendapat Taylor bahwa persoalan manajemen dapat dipecahkan secara ilmiah dimulai dengan penelitian yang dilakukan pada sebuah pabrik baja tempat Taylor bekerja. Taylor mengembangkan teknik-teknik pengukuran waktu kerja untuk menganalisis suatu pekerjaan. Dalam penelitian waktu kerja tersebut, Taylor memecah pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan seorang pekerja menjadi elemen-elemen kerja tertentu. Taylor kemudian menetapkan kecepatan kerja yang terbaik yang harus dilakukan dan menetapkan juga metode kerja yang terbaik yang harus dilakukan dan menetapkan juga metode yang terbaik berdasarkan elemen-elemen kerja tersebut. Waktu pengerjaan yang menjadi standar tersebut akhirnya membawa Taylor pada konsep pemberian upah kerja perangsang. Bonus akan diberikan bagi pekerja yang bisa kerja melebihi standar kerja yang telah ditentukan. Dengan cara ini Taylor mengharapkan produktivitas pekerja meningkat. Selain konsep upah perangsang tersebut, Taylor juga mengemukakan pemikiran tentang pengaturan jam dan frekuensi istirahat pekerja.
    Secara garis besar pendekatan Taylor dalam pemecahan masalah-masalah manajemen berorientasi pada pendekatan ilmiah yang memiliki pola sebagai berikut :
    a.  Identifikasi persoalan.
    b.  Pengumpulan informasi persoalan melalui pengamatan.
    c.  Perumusan hipotesis awal.
    d.  Pembuktian hipotesis.
    e.  Pemecahan persoalan.
    Taylor-lah yang memulai prinsip pemecahan masalah manajemen secara ilmiah sehingga aliran manajemennya disebut manajemen ilmiah (scientific management).
    Pendapat-pendapat Taylor ini banyak diikuti orang pada masa itu, terlebih-lebih setelah ia membukukan hasil penelitiannya dalam buku Shop Management and The Principles of Scientific Management. Pada dasarnya prinsip-prinsip dalam manajemen ilmiah yang dikembangkan Taylor adalah :
    a.  Pemakaian cara-cara ilmiah dalam pemecahan masalah-masalah manajemen sebagai ganti cara coba-coba.
    b.  Pemilihan pekerja secara ilmiah dengan tujuan penyesuaian kemampuan pekerja & spesifikasi jabatan/pekerjaan.
    c.  Pengembangan kerja sama yang baik antara manajer dengan pekerja.
    Pemikiran-pemikiran mengenai manajemen ilmiah ini diperkaya dengan pendapat-pendapat para ahli lainnya. Salah satu yang terkenal adalah pasangan suami-istri Frank B. dan Lilian M. Gilbreth yang mengembangkan studi gerakan (motion study) untuk perbaikan metode kerja.
    Dengan demikian dapat dilihat bahwa perkembangan manajemen secara formal dimulai dari dunia industri. Namun demikian prinsip-prinsip yang dikembangkan di sini dapat pula dipakai dalam bidang-bidang lain selain industri.
    Banyak sumbangan positif yang diberikan oleh aliran manajemen ini, seperti pengukuran waktu kerja dan konsep-konsep penetapan efisiensi, yang sampai saat ini masih digunakan. Selain sumbangan positif yang diberikan aliran ini mempunyai beberapa kelemahan. Kelemahan paling menonjol yang dirasakan adalah dalam masalah "memanusiakan pekerja". Manajemen ilmiah dinilai memandang pekerja semata-mata hanya sebagai obyek kerja saja. Pendapat yang menyatakan bahwa bonus untuk kelebihan kerja akan dapat mendorong produktivitas kerja, ternyata tidak selamanya benar. Walaupun sudah diberikan bonus ternyata perbaikan produktivitas yang dihasilkankan kurang memadai. Kenyataan inilah yang kemudian mendorong pemikiran-pemikiran baru di kalangan ilmuwan manajemen.

    1.5.2   Pendekatan Hubungan Manusia (Human Relation Behavioral Approach)

    Masalah manusia yang tidak dapat dijawab oleh pendekatan manajemen ilmiah menjadi pendorong bagi perkembangan ilmu manajemen berikutnya. Bersamaan dengan itu berkembang pula ilmu psikologi industri, yang dipelopori oleh Hugo Munsterberg, dan ilmu sosiologi yang ikut memberi pengaruh pada ilmu manajemen.
    Ditinjau dari sudut hubungan antar manusia (human relations) praktek manajemen dapat dilihat sebagai pola hubungan antara manajer (atasan) dengan bawahannya. Kondisi efisiensi kerja yang rendah merupakan petunjuk adanya hubungan yang buruk antara bawahan dan atasan. Atasan harus mengetahui faktor-faktor sosial dan faktor-faktor lain yang dapat memotivasi bawahan agar ia dapat membina hubungan yang lebih baik dengan bawahannya.
    Pelopor dari aliran manajemen ini adalah Elton Mayo. Mayo merumuskan pendapatnya melalui serangkaian penelitian yang sangat dikenal, yaitu The Hawthorne Experiments. Berdasarkan penelitian tersebut, Mayo yang dibantu juga oleh beberapa temannya mengemukakan beberapa hasil temuannya, antara lain :
    a.  Perangsang finansial atau bonus yang tidak selamanya akan meningkatkan produktivitas pekerja.
    b.  Perilaku manajemen, dalam hal ini manajer atau pengawas, juga mempengaruhi produktivitas pekerja. Perhatian pengawas pada bawahannya bisa memberi pengaruh baik pada produktivitas kerja.
    c.  Kelompok informal dalam lingkungan pekerja yang berfungsi sebagai lingkungan sosial pekerja juga mempengaruhi produktivitas pekerja.
    Dalam perkembangannya, pendekatan hubungan antar manusia (human relation) ini berkembang menjadi ilmu perilaku (behavior science), dan pendekatannya dalam manajemen menjadi pendekatan perilaku. Pengikut aliran ini memandang praktek-praktek manajemen sebagai rangkaian pola tingkah laku manusia yang berperan di dalamnya. Berdasarkan pandangan tersebut, aliran manajemen ini tidak lagi melihat manusia sebagai manusia rasional dan ekonomis (rational-economic-man) tetapi melihat manusia sebagai makhluk sosial (social-man). Kebutuhan manusia tidak hanya kebutuhan fisiologis saja (makan, rumah, pakaian) tetapi mencakup juga kebutuhan-kebutuhan lain seperti keinginan untuk diterima dan dihargai oleh orang lain yang harus dipenuhi juga dalam bekerja.
    Dalam praktek manajemen, pendekatan perilaku banyak memberikan perbaikan dari segi kemanusiaan. Penemuan-penemuan  yang dihasilkan pendekatan ini seperti tentang bagaimana munculnya motivasi orang, bagaimana kelompok berperilaku, bagaimana hubungan antar individu terjadi dalam bekerja, menyebabkan makin diperbaikinya cara-cara berhubungan antara atasan dengan bawahannya. Ini berarti gaya manajer mengalami perubahan dan akibatnya terjadi pula perubahan pada pola pelatihan manajemen (management training).
    Kelemahan-kelemahan ternyata juga ada dalam pendekatan manajemen ini. Hasil-hasil penelitian dengan ilmu perilaku (behavioral science) ini seringkali sulit diterapkan dengan praktis. Lebih dari itu tingkah laku manusia itu sendiri sangat rumit, sehingga sangat sulit untuk dipelajari.

    1.5.3   Penyelidikan Operasional (Management Science)

    Perang Dunia II juga memberi pengaruh pada perkembangan ilmu manajemen. Pada saat itu pihak sekutu tengah mengembangkan teknik-teknik optimasi “penyelidikan operasional” (operations research) untuk menghadapi pasukan kapal selam pihak Jerman. Ketika perang selesai ternyata teknik-teknik optimasi yang dikembangkan tersebut dapat dipakai dalam dunia industri, bahkan selanjutnya terjadi pengembangan terus-menerus dalam teknik optimasi tersebut. Perkembangan inilah yang kemudian mempengaruhi perkembangan ilmu manajemen.
    Penyelidikan operasional dikenal juga sebagai aliran kuantitatif dalam manajemen. Berbeda dengan aliran-aliran sebelumnya, aliran ini memanfaatkan matematika sebagai alat untuk memecahkan persoalan-persoalan manajemen. Aliran ini memandang manajemen sebagai suatu kesatuan logis dari tindakan-tindakan yang dapat dinyatakan secara matematis dan dapat diukur. Menurut aliran ini persoalan dalam manajemen adalah :
    a.  Optimasi masukan-keluaran.
    b.  Permodelan persoalan secara matematis.
    Sebagai contoh, misalkan ingin dicapai penghematan biaya produksi tanpa mengurangi mutu produk tersebut. Dengan mengadakan optimasi variabel-variabel yang mempengaruhi biaya produksi (masukan) seperti biaya untuk bahan, biaya untuk tenaga kerja, yang dengan sendirinya mempengaruhi mutu produk, maka tujuan yang diinginkan dapat dicapai.
    Teknik-teknik yang dikembangkan dalam penyelidikan operasional ini tidak hanya dipakai dalam sistem produksi. Metode Lintasan Kritis atau Critical Part Method (CPM) dan Teknik Evaluasi Revisi Proyek atau Project Evaluation and Review Technique (PERT) adalah metode yang dikembangkan dengan pendekatan ini yang dimanfaatkan dalam manajemen proyek.
    Tidak dapat dipungkiri bahwa teknik-teknik kuantitatif tersebut merupakan alat yang sangat tangguh untuk memecahkan persoalan-persoalan dalam manajemen. Namun demikian, pemecahan tersebut hanya terbatas pada masalah manajemen yang bersifat kuantitatif seperti persediaan, perencanaan produksi, dan lain-lain. Bila masalah yang dihadapi sangat komprehensif sehingga sulit untuk dikuantitatifkan, maka pendekatan ini sulit diterapkan.

    1.5.4   Manajemen Dengan Pendekatan Sistem

    Perkembangan teknologi menyebabkan semakin rumitnya sistem produksi dan semakin pendeknya umur suatu produk. Selain itu penyebaran teknologi yang begitu cepat, ditambah dengan adanya perdagangan yang bebas menyebabkan makin ketatnya persaingan, tidak lagi antar perusahaan dalam satu negara melainkan sudah mencapai tingkatan antar negara. Hal ini menuntut pengelolaan usaha yang makin baik, yang dengan perkataan lain makin mendorong perkembangan ilmu manajemen. Perkembangan berikutnya dari ilmu manajemen adalah manajemen dengan pendekatan sistem dan manajemen dengan pendekatan situsional (contingency approach).
    Pendekatan sistem memandang manajemen sebagai suatu sistem. Sistem itu sendiri adalah suatu kesatuan dari beberapa bagian yang disebut subsistem, dan mempunyai suatu tujuan tertentu. Setiap sistem memiliki masukan-masukan tertentu dan memiliki proses transformasi tertentu yang memproses masukan-masukan tersebut menjadi keluaran-keluaran tertentu. Sistem berada dalam suatu lingkungan tertentu yang sangat mempengaruhi, dan sifat khas lingkungan adalah sulit untuk dikendalikan. Misalkan suatu perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka situasi ekonomi, dan persaingan, merupakan lingkungan sistem (perusahaan) yang akan mempengaruhi setiap aktivitas perusahaan dan sulit untuk dikendalikan.
    Manajemen yang baik harus dapat mengendalikan subsistem-subsistem yang dimilikinya dengan baik dan dapat mengantisipasi perubahan-perubahan yang dapat terjadi dalam lingkungan. Dengan kata lain, pendekatan ini berusaha melihat persoalan-persoalan manajemen dalam perspektif kesatuan sebab-akibat yang bersifat menyeluruh, bukan sebagai satuan-satuan yang terpisah-pisah.
    Dalam prakteknya pendekatan-pendekatan kuantitatif dalam penyelidikan operasional banyak dipakai dalam pendekatan sistem ini. Dapat dibayangkan betapa rumitnya penyelesaian yang harus dilakukan mengingat persoalan dilihat dalam perspektif kesatuan, sehingga komputer banyak dipakai dalam penerapan manajemen dengan pendekatan sistem ini.

    1.5.5   Manajemen Dengan Pendekatan Situasional (Contingency Approach)

    Pengembangan lebih lanjut dari manajemen dengan pendekatan sistem adalah manajemen dengan pendekatan situasional. Pendekatan situasional ini dikembangkan berdasarkan kenyataan bahwa banyak pemecahan masalah manajemen yang efektif di suatu tempat belum tentu berhasil di tempat lain. Timbul pendapat bahwa faktor-faktor keadaanlah (situasional factor) yang menyebabkan hal-hal tersebut terjadi.
    Sesuai dengan prinsipnya, maka tugas dari seorang manajer adalah mencari atau menentukan teknik-teknik manajemen yang dapat memecahkan persoalan sesuai dengan tujuan dan situasi yang dihadapi, batasan-batasan, dan jangka waktu yang tersedia. Sebagai contoh, bila suatu perusahaan ingin meningkatkan produktivitas pekerjanya, manajemen dengan pendekatan perilaku akan segera mengusahakan pengembangan motivasi kerja pekerja. Tetapi dengan pendekatan situasional, pihak manajemen terlebih dahulu akan melihat keadaan pekerja. Bila pekerja masih belum memiliki keterampilan yang baik, maka manajemen mungkin akan mengusulkan program penyederhanaan kerja (work simplification). Sebaliknya jika pekerja sudah terampil program yang mungkin baik dilakukan bukan penyederhanaan kerja, melainkan pengkayaan kerja (job enrichment).
    Dalam pendekatan ini kecenderungan dalam memandang setiap situasi yang rumit sangat diperlukan, dan manajerlah yang harus berperan aktif dalam menentukan apa yang baik bagi situasi yang dihadapinya itu. Pendekatan manajemen situasional ini dikembangkan oleh beberapa ahli antara lain Fremont Kast, James Rosenzweig, Robert Kahn, dan lain-lain.

      2     PROSES MANAJEMEN

    2.1    PENGANTAR

    Dalam bab sebelumnya telah dibahas mengenai pengertian dasar manajemen serta perkembangan keilmuannya maupun cara pendekatannya. Untuk memberikan gambaran yang lebih komprehensif mengenai manajemen ini maka dalam bab berikut akan dibahas permasalahan manajemen dilihat dari sudut kegiatan-kegiatan utamanya.
    Setiap organisasi dapat dipastikan memiliki satu atau beberapa tujuan yang memberikan arah dan menyatukan pandangan unsur yang terdapat di dalam organisasi tersebut. Sudah barang tentu tujuan yang akan dicapai di masa yang akan datang tersebut adalah suatu keadaan yang lebih baik dari pada keadaan sebelumnya. Dalam rangka pencapaian tujuan-tujuan inilah diperlukan serangkaian kegiatan seperti yang telah dikemukakan di atas yang lebih dikenal sebagai proses manajemen.
    Secara umum proses manajemen dapat dikelompokkan menjadi :
    1.  Penetapan tujuan (goal setting).
    2.  Perencanaan (planning).
    3.  Staffing.
    4.  Pengaturan (Directing).
    5.  Pengawasan (Supervising).
    6.  Pengendalian (controlling).
    Rangkaian proses manajemen ini merupakan proses yang bersifat dinamis. Dengan kata lain, proses tersebut tidak dapat dilihat sebagai suatu tahapan-tahapan yang berdiri sendiri melainkan sebagai proses yang  berkait yang memungkinkan adanya pengulangan kembali suatu tahapan proses yang telah dilakukan sebelumnya, terutama dalam kaitannya dengan hubungan antara perencanaan dan pengendalian.
    Untuk melaksanakan proses-proses manajemen di atas, manajer memerlukan prasarana dan sarana, di antaranya memerlukan kekuasaan, tujuan orientasi, manusia, serta sumber daya lainnya. Kekuasaan dibutuhkan oleh seorang manager untuk mempengaruhi orang lain. Terdapat beberapa jenis kekuasaan yang mungkin diperlukan, di antaranya adalah :
    1.  Kekuasaan formal yang terjadi karena suatu posisi atau jabatan tertentu (Legitimate).
    2.  Kekuasaan untuk memaksa atau menghukum (Coercive power).
    3.  Kekuasaan untuk memberikan penghargaan (Reward power).
    4.  Kekuasaan/kekuatan yang bisa menyebabkan orang lain mengikuti atau melakukan peniruan (Reference power).
    5.  Kekuasaan yang ditimbulkan oleh keunggulan pengetahuan, pengalaman, kemampuan, dan keterampilan (Expert power).

    2.2    PENETAPAN TUJUAN

    Penetapan tujuan merupakan tahapan paling awal dari suatu proses manajemen. Tujuan merupakan misi sasaran yang ingin dicapai oleh suatu organisasi di masa yang akan datang dan manajer bertugas mengarahkan jalannya organisasi untuk mencapai tujuan tersebut. Effektifitas pencapaian tujuan tersebut, selain ditentukan oleh kemampuan manajer, juga ditentukan oleh sifat-sifat dari tujuan itu sendiri. Tujuan yang baik harus memenuhi sifat-sifat sebagai berikut :
    1.  Spesifik, jelas apa yang ingin dicapai atau diperoleh.
    2.  Realistis, bisa dicapai dan bukan sekedar angan-angan.
    3.  Terukur, memiliki ukuran-ukuran tertentu untuk menentukan keberhasilannya.
    4.  Terbatas waktu, mempunyai batas waktu sebagai target kapan tujuan tersebut harus bisa dicapai.
    Dalam penetapan tujuan ini terdapat dua pendekatan yang dapat dilakukan yaitu apa yang disebut dengan pendekatan puncak-bawah (top-down) atau pendekatan dari atas dan pendekatan bawah-puncak (bottom-up) atau pendekatan dari bawah.

    Dengan menggunakan pendekatan dari atas puncak-bawah (top-down), tujuan dibuat terlebih dahulu oleh manajemen lapisan atas. Tujuan yan telah dirumuskan di sini kemudian dikaji dan dijabarkan lagi oleh lapisan manajemen di bawahnya untuk kemudian dirumuskan lagi. Begitu seterusnya sampai ke lapisan manajemen paling bawah sehingga memungkinkan didapatkannya konsistensi tujuan akhir. Berbeda dengan pendekatan dari atas, maka pendekatan dari bawah merupakan kebalikan dari pendekatan tersebut. Penetapan tujuan dimulai dari individu-individu pada lapisan manajemen bawah. Kemudian dilakukan pengkajian terhadap tujuan-tujuan tersebut pada lapisan manajemen di atasnya untuk dirumuskan dalam suatu tujuan tertentu. Begitu seterusnya sampai akhirnya mencapai lapisan manajemen puncak (top management), tujuan tersebut akhirnya terumuskan sebagai kesepakatan bersama.

    Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam tujuan ini berkenaan dengan tingkatan dalam organisasi adalah tujuan memiliki hirarki atau tingkatan tertentu pula. Pada tingkatan organisasi paling atas, dengan kata lain tingkat manajemen puncak, tujuan bersifat sangat global. Makin ke bawah tingkatan tujuan tersebut makin terjabarkan sehingga bersifat sangat spesifik dan operasional. Misalkan sebuah perusahaan bertujuan meningkatkan jumlah keuntungan pada tahun produksi mendatang. Bagi bagian pemasaran, tujuan tersebut dapat dirumuskan lagi dalam bentuk sasaran penjualan (misalkan dalam rupiah) tahun mendatang yang harus dicapai. Pada tingkatan di bawahnya lagi tujuan tersebut dijabarkan lagi dalam penentuan strategi promosi yang harus dilakukan.

    2.3    PERENCANAAN

    Perencanaan merupakan proses pemilihan informasi dan pembuatan asumsi-asumsi mengenai keadaan di masa yang akan datang untuk merumuskan kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
    Terdapat berbagai bentuk rencana yang pada dasarnya dibedakan menjadi :
    1.  Kebijaksanaan (policy),adalah rencana yang menerangkan keseluruhan batasan kegiatan secara umum dan komprehensif yang menjadi pegangan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan.
    2.  Prosedur,adalah rencana yang menerangkan tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk menjalankan suatu kegiatan.
    3.  Metode,adalah rencana yang menerangkan tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk menjalankan suatu kegiatan.
    4.  Standard, yaitu suatu gambaran pencapaian yang diharapkan dari kegiatan-kegiatan yang direncanakan.
    5.  Anggaran, yaitu rencana mengenai penerimaan dan pengeluaran uang dalam suatu kegiatan.
    6.  Program, adalah rencana komprehensif yang menyangkut pemakaian sumber daya secara integratif termasuk jadwal pelaksanaan kegiatan-kegiatan.
    Di samping itu perencanaan juga dapat dilihat dari sudut jangkauan waktu atau kurun (horizon) perencanaannya. Ada rencana yang jangkauan waktunya panjang atau lebih dikenal lagi dengan sebutan rencana janka panjang (strategis), misalkan rencana untuk 5 tahun mendatang. Di lain pihak ada rencana yag jangkauan waktunya lebih pendek, misalkan rencana untuk satu tahun bahkan satu bulan mendatang, yang disebut sebagai rencana operasional (taktis).
    Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam menyusun perencanaan secara umum adalah sebagai berikut :
    1.  Mendefinisikan persoalan yang direncanakan dengan jelas dan baik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
    2.  Mengumpulkan informasi-informasi yang berkenaan dengan kegiatan-kegiatan yang mungkin akan terjadi dalam rangka pencapaian tujuan tersebut.
    3.  Melakukan analisis terhadap informasi yang dapat dikumpulkan dan mengklasifikasikannya atas kepentingannya.
    4.  Menetapkan batasan-batasan perencanaan.
    5.  Menetapkan alternatif-alternatif rencana.
    6.  Memilih rencana yang akan dipakai dari alternatif-alternatif yang ada.
    7.  Menyiapkan langkah-langkah pelaksanaan yang lebih rinci serta penjadwalan pelaksanaannya.
    8.  Melakukan pemeriksaan ulang (review) terhadap rencana yang diusulkan sebelum rencana dilaksanakan.

    2.4    STAFFING

    Staffing adalah proses manajemen yang berkenaan dengan pengerahan (recruitment), penempatan, pelatihan, dan pengembangan tenaga kerja dalam organisasi. Pada dasarnya prinsip dari tahapan proses manajemen ini adalah menempatkan orang yang sesuai pada tempat yang sesuai dan pada saat yang tepat (right people, right position, right time).
    Sebelum mencari orang untuk ditempatkan dalam satu posisi tertentu maka terlebih dahulu ditetapkan struktur organisasi yang akan dipakai. Masing-masing posisi pada organisasi tersebut kemudian harus dijelaskan lingkup tugas, tanggung jawab, dan keahlian serta keterampilan yang diisyaratkan yang dikenal sebagai uraian jabatan (job description) dan persyaratan jabatan (job requirement). Berdasarkan kedua hal inilah baru dilakuan proses staffing tersebut.
    Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam tahapan staffing ini pada dasarnya adalah sebagai berikut :
    1.  Perencanaan sumber daya manusia, yaitu tahapan penentuan akan kebutuhan tenaga kerja dalam suatu organisasi dengan mempertimbangkan rencana organisasi seperti pengembangan yang akan dilakukan di samping juga  mempertimbangkan faktor luar seperti kondisi pasar tenaga kerja.
    2.  Pengerahan tenaga kerja (recruitment), yang dapat berasal dari pasar tenaga kerja maupun berasal dari promosi dalam organisasi itu sendiri.
    3.  Seleksi, yaitu proses pemilihan tenaga kerja yang sesuai dengan posisi yang akan diisi dari sekumpulan orang yang didapat dari proses pengerahan tenaga kerja.
    4.  Pelatihan (training), setelah didapatkan orang yang sesuai untuk satu posisi tertentu, maka langkah berikutnya adalah melakukan pelatihan bagi orang tersebut sehingga memenuhi kualifikasi persyaratan jabatannya.
    5.  Penilaian kinerja (performance appraisal) setiap tenaga kerja yang ada untuk melihat kemungkinan promosi, mutasi, atau bahkan mungkin pemberian hukuman, setelah jangka waktu tertentu (secara berkala).

    2.5    PENGATURAN (DIRECTING)

    Pengaturan (directing) adalah usaha untuk memobilisasi sumber-sumber daya yang dimiliki oleh organisasi agar dapat bergerak dalam satu kesatuan sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Dalam tahapan proses ini terkandung usaha-usaha bagaimana memotivasi orang agar dapat bekerja dengan baik, bagaimana proses kepemimpinan yang memungkinkan pencapaian tujuan serta dapat memberikan suasana hubungan kerja yang baik, dan bagaimana mengkoordinasi orang-orang dan kegiatan-kegiatan dalam suatu organisasi.
    Pada dasarnya dalam bekerja orang memiliki motivasi yang berbeda-beda. Apabila motivasi ini dapat dikenali dan kemudian dirangsang dengan tepat maka bisa diharapkan orang tersebut akan memiliki kinerja yang baik. Proses kepemimpinan yang baik harus memperhatikan aspek motivasi tersebut.
    Aspek lain yang sangat penting dalam pengaturan adalah koordinasi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan koordinasi antara lain adalah sebagai berikut :
    1.  Rentang kendali (span of control) yaitu banyaknya orang yang masih dapat dikendalikan oleh seseorang secara efektif. Pada dasarnya makin banyak bawahan yang harus dikendalikan maka koordinasi yang semakin sulit. namun harus pula diingat bahwa jenis pekerjaan dan tingkat manajemen juga mempengaruhi kemampuan tersebut.
    2.  Hirarki organisasi sesedikit mungkin sehingga perintah atau informasi jangan sampai terlambat atau menyimpang.
    3.  Adanya kesatuan komando.

    2.6    PENGAWASAN (SUPERVISING)

    Pengawasan (supervising) didefinisikan sebagai interaksi langsung antar individu-individu dalam suatu organisasi untuk mencapai kinerja serta tujuan organisasi tersebut.
    Berkenaan dengan tahapan proses ini perlu dikenal adanya suatu kondisi tertentu dalam organisasi yaitu fenomena kelompok formal dan informal dalam suatu organisasi. Kelompok formal adalah kelompok yang dapat dilihat pada struktur organisasi resmi yang dibentuk oleh manajemen untuk melaksanakan suatu tugas atau kegiatan tertentu. Namun demikian dapat timbul suatu kelompok informal yang berbeda dengan kelompok formal. Kelompok ini bisa membentuk struktur yang kuat dengan pemimpin sendiri serta mungkin aturan-aturan sendiri pula.
    Kelompok informal ini bisa mendukung organisasi tetapi juga bisa menghambat organisasi. Tahapan pengawsan ini harus bisa mengatasi kemungkinan hambatan dari kelompok informal ini. Bagaimana menjaga hubungan antar individu dan juga antar kelompok formal-informal harus dilakukan dengan baik.

    2.7    PENGENDALIAN

    Pengendalian adalah proses penetapan apa yang telah dicapai, yaitu proses evaluasi kinerja, dan jika diperlukan dilakukan perbaikan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Kegiatan ini sangat erat kaitannya dengan kegiatan perencanaan sebab pada kegiatan pengendalian inilah dilihat apakah yag direncanakan tersebut dapat dicapai atau tidak.
    Proses pengendalian tersebut dapat diterangkan sebagai berikut :
    1.  Sebagai langkah pertama dilakukan pengukuran terhadap kinerja yang telah ditampilkan dalam selang waktu pengendalian tertentu.
    2.  Kemudian hasil yang dicapai tersebut dibandingkan dengan standard yang telah ditetapkan dalam rencana untuk menentukan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.
    3.  Apabila penyimpangan-penyimpangan yang terjadi masih berada dalam batasan-batasan yang diijinkan dalam rencana maka proses manajemen terus dilakukan, jika tidak maka harus dilakukan perbaikan-perbaikan terhadap rencana yang telah dibuat sehingga proses manajemen berulang kembali.

    4. DAFTAR PUSTAKA

    Stoner, James A.F. dan C. Wankel, “Management”, 3rd ed., Englewood   Cliffs : Prentice Hall International, 1986.
    Sukarno K., “Dasar-dasar Manajemen”, Penerbit Miswar, 1985.
    Terry, George R. dan S.G. Franklin, “Principles of Management”, 8rd ed,, Homewood : Richard Irwin, Inc., 1982.
    ReadFull Article ..

    Friday, November 29, 2013

    My Life My Love and My Magic

    Cerita ini disubmit oleh Raihan Nabil Zakiy untuk Wikumagic Magic and My Life Part 2.  Sebuah cerita yang mengingatkan kita pada tujuan utama sulap :  untuk menghibur penonton.  Cerita ini menunjukkan bahwa sulap yang ditujukan untuk menyenangkan hati orang lain akan jauh lebih bermanfaat daripada jika hanya digunakan untuk pamer skill atau menarik perhatian.  Jadi, gunakanlah kemampuan magic anda untuk menghibur sebanyak mungkin orang yang bisa anda hibur.

    My Life, My Love, and My Magic

    Sulap. Belum sampai setahun aku mengenalnya. Dulu, sulap dari pikiranku adalah sesuatu yang haya dilakukan orang – orang aneh dan bertujuan untuk membodohi orang aneh lainnya.

    Namun tidak sejak hari itu. Aku masih ingat persis, Rabu, 4 agustus 2010. Siang itu saya mencari makan ke sebuah warung pangsit di dekat sekolah saya. Saya heran karena biasanya warung itu sangat ramai dan harus mengantri, namun siang itu hanya ada 4 orang pembeli disana. Sepasang orang yang sudah cukup tua, mungkin 50 tahunan, seorang mas - mas mahasiswa ( saya tau soalnya mas itu pakai jas almamater), dan seorang lagi seorang lagi mbak - mbak mungkin berumur 24 tahun. Wanita itu duduk di pojokan, sambil menangis.

    Karena tidak usah mengantri, tanpa menuggu lama pangsitku langsung diantar oleh pelayan warung itu. saya pun mulai makan. Walaupun merasa sekikit aneh saat melihat wanita yang di pojokan itu, saya tidak melakukan apa – apa. Namun tidak demikian dengan mas mahasiswa yang duduk di dekat saya itu. mungkin dia merasa iba dengan wanita itu, dan mendatanginya sambil membawa sekotak kartu. Saya pun mencuri dengar pembicaraan mereka.

    “Hai mbak. Kenapa kok nangis mbak? Makanannnya tidak dimakan? Apa mau saya bantu makan? Hehehe….” Tampaknya mas itu mengajak bercanda si mbak untuk menghentikan tangisnya. Namun usaha ma situ sia – sia karena si mbak tidak merespon sama sekali, bahkan tidak menoleh ke mas itu.
    “mbak… boleh minta perhatiannya sebentar?” Tanya ma situ dengan ekspresi mulai sebel karena kelakuan si mbak.

    “Apa sih mas? Mas mau menghibur saya? Udahlah mas, gak akan bisa. Aku terlalu sedih untuk dihibur.”(memang kelihatannya begitu) Jawab si mabk dengan ketusnya.

    “o, tidak bisa. Selama ini aku jarang gagal menghibur orang, lho mbak..” (wah, mas ini sombong sekali)
    “kalo gitu silahkan coba, mas.” Si mbak mulai memperhatikan si mas.

    Kemudian si mas bermain – main dengan kartunya. Ia menampilkan sebuah rangkaian sulap (yang akhir – ini baru saya tahu kalo itu namanya ‘routine’). Tidak sampai sepuluh menit si mas memainkan sulapnya, namun efek dari sulap itu sudah terlihat sangat jelas. Siapa yang menyadari kalau si mbak itu sepuluh menit tadi menangis tersedu – sedu, terlihat sangat sedih, namun sekarang sudah senyum sumringah sambil sekali- sekali tertawa karena aksi sulap si mas. Si mas telah sukses dalam menghibur si mbak.

    Lalu aku membayar pangsitku dan pergi begitu saja.Sisa hari itu kuhabiskan dengan memikirkan kejadian itu.(Maaf, sedari tadi saya menyebut mereka dengan ‘si mas’ dan ‘si mbak’, karena sampai sekarang saya belum tahu siapa nama mareka). Aku berpikir,kalau aku bisa sedikit saja sulap seperti tadi, betapa mudahnya menghibur orang. Mulai saat itu lah saya tertarik (dan mulai ke tahap maniak) pada sulap.

    Hari – hari setelah itu saya habiskan dengan kartu – kartu. Awalnya saya membeli deck kartu permainan biasa seharga 3500 rupiah. Namun setelah dipakai dua hari langsung rusak, terlalu seret. Kemudian aku jadi pingin beli deck kartu yang lebih bagus. Seminggu kemudian saya nekat membeli deck kartu standard produksi Bicycle seharga 50.000… (padahal saya seorang anak kost, yang masih sekolah di MTs, dengan uang saku seminggu 80.000, itu sudah termasuk makan, pulsa, tugas, dll) .

    Namun kenekatanku itu tidak sia – sia. Sekarang aku sudah mulai mendapaktan prestasi yang cukup membanggakan bagiku di dunia sulap. Aku sudah pernah menghibur satu keluarga yang mempunyai anak yang buta karena penyakit toksoplasma. Aku memainkan sebuah trik yang membuat orang yang buta bisa tahu apa kartu yang kita pegang dengan cara member kode di kaki orang buta tersebut.( trik ini sudah dari dulu aku tahu, sebelum mengenal sulap.aku tahu dari buku Chicken Soup. Namun tampaknya baru – baru ini trik ini di post di blog wikumagic.).

    Sore itu di sebuah meja di foodcourt di mall di kota Malang. Ada seorang temanku yang berulang tahun dan mengadakan traktiran. Aku juga sempat menampilkan sebuah routine di acara itu. namun acara itu tampak sangat tidak mengesankan bagiku. Setelah makan, perutku masih lapar, karena aku hanya makan salad. Namun saat kulihat di meja sebelah ada satu keluarga yang barisi seorang ayah, seorang ibu, dan seorang anak laki - laki berumur sekitar 16 tahunan. Mata anak itu sangat aneh, hampir putih polos. Aku berpikir mungkin dia buta.

    Lalu aku mendatangi meja itu, berniat untuk sedikit memamerkan sulapku, sekaligus menghibur mereka.
    “maaf, bolehkah saya bergabung dan memainkan sebuah sulap untuk anda sekalian?” aku bertanya dengan gaya yang agak sopan.

    “ sebenarnya tidak apa – apa, namun sayangnya anak saya buta.” Jawab sang ibu.

    “o, tidak apa – apa, kalau begitu saya akan memainkan trik sulap untuk orang buta.” Aku pun menjawab sambil agak tersenyum, karena tampaknya keluarga ini tertarik dengan sulapku.

    “ kalau begitu silahkan,nak” kali ini sang ayah yang menjawab.

    Pertama aku duduk di depan si anak dan bertanya siapa namanya. Ternyata namanya Toni. Lalu aku menunjukkan kartu sekop pada toni, sekaligus mengetuk kakinya satu kali. Lalu aku menunjukkan kartu keriting sambil mengetuk kakinya dua kali. Dan seterusnya. Lalu kupastikan dia mengerti kode yang ku berikan. 

    Kemudian aku memberikan sekotak kartu itu pada keluarga Toni, dan menyuruh mereka mengambil kartu yang mereka inginkan untuk ditebak oleh toni. Mereka mengambil tiga kartu, dan toni menjawab semuanya dengan benar. Lalu mereka mengulangi dengan kartu yang berbeda sampai empat kali, dan semuanya terjawab oleh toni dengan benar. Keluarga itu pun sangat senang dan berterimakasih padaku karena sudah membuat mereka terkagum. Sebagai tanda terimakasih, aku mendapatkan makan gratis (hehehe).

    Aku juga pernah memainkan sulap di alun – laun kota Malang, pada awalnya aku hanya memainkan sulap pada sekelompok orang yang berjumlah empat orang. Namun pada akhir permainan, saat kulihat sekelilingku ternyata sampai puluhan orang menggeromboli kami. Itulah beberapa keberhasilanku yang sebenarnya masih banyak, namun belum bisa aku ceritakan seluruhnya. O, iya. Aku bahkan menyatakan cintaku pada pacarku juga dengan sulap. Namun sayangnya saat itu pacarku kurang apresiatif dengan sulapku. Namun sekarang saat aku menunjukkan sulap padanya, dia cukup tertarik dan kagum pada sulapku itu … heheheh

    Sekarang, sulap sudah menjadi satu bagian besar dari kehidupanku. Kemanapun aku pergi, aku tidak pernah meninggalkan kartuku. Aku selalu memainkan kartuku dimanapun saat ada waktu luang, walaupun hanya melatih tanganku untuk melakukan card flourish sederhana. Aku kadang merasa lucu saat mengingat dulu aku tidak tertarik sama sekali ada sulap. Namun sekarang aku telah menjadi pesulap, walaupun sebenarnya masih amatiran.

    Sebenarnya masih banyak yang ingin kuceritakan, namun disambung kapan – kapan saja…..

    Raihan Nabil Zakiy
    Biasa dipanggil Kucrit
    Malang, 5 Maret 2011

    Kunjungi artikel-artikel sulap terbaik lengkap dengan video tutorial untuk menambah wawasan anda seputar dunia magic :


    1. Tips dan Teknik, Praktis untuk melakukan Astral Projection dengan sukses
    2. Cerita Menarik, Suka Duka, dan Humor seputar magician The Master
    3. Berminat Melakukan Street Magic? Inilah trik-trik terbaik street magic.
    4. Kumpulan Sulap Mentalism dengan Efek Terkiller
    5. Video Tutorial Sulap Romantis untuk orang tersayang di hidup anda
    6. Magician-Magician Wanita : Terhebat, Tercantik dan Terseksi di Dunia
    7. Cara Membengkokkan Sendok Dengan Kekuatan Pikiran Anda
    ReadFull Article ..

    Thursday, November 28, 2013

    Burn Paper to Money

    Diterjemahkan dan dikembangkan dari The Masked Magician oleh Wiku Pulangasih the Online Magician

    Deskripsi : Kertas yang anda bakar secara ajaib berubah menjadi selembar uang.

    Properti :

    1. Lilin
    2. Korek Api di dalam kotak yang agak besar
    3. Flash Paper (bisa diganti dengan kertas tisu yang direndam alkohol dan dikeringkan)
    4. Uang kertas

    Persiapan :

    1. Remas uang kertas sampai menjadi bola kecil, masukkan ke bagian belakang korek api.

    Prosedur :

    1. Tunjukkan kepada penonton bahwa kedua tangan anda kosong. Persilakan juga penonton untuk memeriksa kertas dan aksesori yang anda kenakan di badan untuk memastikan tidak ada rekayasa.

    2. Ambil sebuah kertas,remas menjadi bola.

    3. Letakkan kertas di meja, ambil korek api untuk menyalakan lilin. Sambil mengambil anak korek api, dorong uang kertas yang anda simpan di bagian belakang kotak korek api ke genggaman tangan anda. Nyalakan lilin, jangan sampai remasan uang kertas tersebut terlihat oleh penonton.



    4. Pegang kertas tersebut, letakkan remasan uang kertas di belakang kertas yang anda pegang, jangan sampai tampak oleh penonton. Sentuhkan kertas ke api. Karena memakai Flash Paper atau kertas yang direndam alkohol, dengan cepat api akan melahap kertas itu seolah-olah langsung hilang.



    5. Munculkan uang dari genggaman tangan anda, buka lipatannya, dan tunjukkan pada sang penonton bahwa kertas tersebut telah berubah menjadi uang.



    Penting :
    Jangan sampai uang tersobek saat diremas-remas, ataupun terbakar. Memusnahkan dan merusak alat tukar negara adalah pelanggaran hukum.

    Jika anda menyukai trik ini, mohon kunjungi link sponsor di bawah untuk mendukung kelangsungan blog Wikumagic
    ReadFull Article ..

    Trik Kartu – Mental Forcing by Bagas Mentallusionist

    Effect :
    Sama dengan trik forcing kartu yang lain, trik ini juga memiliki efek penonton mendapatkan kartu sesuai dengan yang pesulap inginkan.

    Persiapan :
    Ada beberapa pilihan pada trik ini, apakah Anda akan menggunakan kartu remi biasa atau Anda akan menggunakan kartu blank dimana akan Anda isi sendiri pada kartu tersebut sesuai dengan keinginan Anda. Misalkan pada kartu blank tersebut akan Anda isi dengan nama – nama orang, nama buah, atau yang lainnya. Disini saya akan mengambil contoh dengan menggunakan kartu blank. Anda bisa membuatnya sendiri dengan memotong kertas karton berwarna putih seukuran dengan kartu pada umumnya sebanyak minimal 30 lembar. Untuk persiapan permainannya, Anda ikuti langkah – langkah berikut :
    1. Setelah tersedia minimal 30 lembar kartu blank, Anda pisahkan 10 kartu blank. 

    2. Saya misalkan saja Anda akan menuliskan nama – nama orang pada 10 lembar kartu tersebut. Tuliskan 10 nama orang yang berbeda pada masing – masing kartu tersebut. Kita sebut tumpukan ini tumpukan A.

    3. Sekarang Anda ambil sisanya, sebanyak 20 kartu. Anda tuliskan satu nama yang sama pada 20 lembar kartu tersebut. Kita sebut tumpukan ini tumpukan B.

    4. Kemudian letakkan tumpukan A di atas tumpukan B. Jadi, posisi tumpukan kartunya menjadi seperti gambar di bawah ini. 


    5. Tulis pada selembar kertas nama orang yang sama dengan yang ada di tumpukan B, kemudian masukan ke dalam amplop untuk dijadikan prediksi.

    Prosedur :
    1. Pada trik ini, yang Anda butuhkan adalah kemampuan Anda untuk membuat penonton yakin dan percaya dengan apa yang Anda katakan, apa yang Anda lakukan, dan apa yang Anda instruksikan kepada penonton

    2. Ambil setumpuk kartu yang tadi telah Anda persiapkan.

    3. Kemudian katakan kepada penonton bahwa Anda memiliki setumpuk kartu yang berisi nama orang yang berbeda – beda.

    4. Buka kartu teratas dan perlihatkan kepada penonton, buka kartu selanjutnya dan perlihatkan kepada penonton lagi, terus hingga kartu ke sepuluh. Setelah itu, letakkan sepuluh kartu teratas yang telah Anda perlihatkan kepada penonton di bawah tumpukan B. Jadi, posisi tumpukan kartunya akan menjadi seperti gambar di bawah ini. 


    5. Pastikan penonton telah mempercayai Anda bahwa setumpuk kartu yang Anda bawa benar – benar berisi nama – nama orang yang berbeda setiap kartunya. 

    6. Kemudian Anda berikan tumpukan kartu tersebut kepada penonton dan suruh dia untuk memotongnya menjadi dua tumpukan. 

    7. Setelah menjadi dua tumpukan, kita misalkan saja tumpukan atas adalah tumpukan 1 dan tumpukan bawah adalah tumpukan 2. 

     
    8. Suruh penonton untuk memilih satu tumpukan. Lakukan metode magician choice yang akan menggiring penonton untuk memilih tumpukan 1. Caranya, jika penonton memilih tumpukan 1, suruh penonton untuk mengambil tumpukan 1 dan katakan Andadan penonton akan bermain dengan tumpukan 1. Tetapi jika penonton memilih tumpukan 2, katakan bahwa tumpukan 2 tidak akan Anda pakai dan suruh penonton mengambil tumpukan 1. 

    9. Setelah penonton telah memegang tumpukan 1, jangan sampai penonton melihat nama – nama yang ada pada tumpukan 1. Kemudian, perintahkan penonton untuk membagi dua lagi tumpukan tersebut dan memilih lagi satu tumpukan. Namun, pada langkah kali ini Anda membebaskan penonton untuk memilih hingga tersisa satu kartu di tangan penonton. Pada langkah ini, penonton juga bisa mengacak kartunya terlebih dahulu agar penonton lebih yakin bahwa kartunya acak dan dia bisa memilih tanpa paksaan. 

    10. Katakan bahwa sekarang penonton telah memiliki satu buah kartu yang dipilihnya secara acak tadi. Keluarkan prediksi yang telah Anda bawa, panggil seorang penonton lagi dan suruh dia untuk membukanya. Buka prediksi Anda, dan hasilnya sama dengan nama yang di dapatkan oleh penonton pertama.

    Note :
    1. Ada baiknya jika jumlah kartu yang Anda gunakan lebih dari 30 lembar.

    2. Pastikan penonton benar – benar mempercayai apa yang Anda katakan, apa yang Anda lakukan dan apa yang Anda instruksikan.

    3. Setelah sampai pada prosedur nomor 4, Anda juga bisa melakukan cara lain untuk kelanjutannya, yaitu dengan cara, Anda countdown satu per satu kartu teratas ke atas meja atau di tangan penonton dan suruh penonton untuk mengatakan STOP dimana saja. 

    4. Saya menyarankan Anda agar menggunakan kartu blank saja. Karena selain bisa Anda buat sendiri, jika Anda akan menggunakan kartu remi, cukup sulit untuk mencari satu kartu remi yang sama yang jumlahnya cukup banyak.


    Kunjungi artikel-artikel sulap terbaik lengkap dengan video tutorial untuk menambah wawasan anda seputar dunia magic  
    1.  Ratusan Trik Sulap Angka Terbaik di Dunia.  Gratis dan Siap di Download
    2. Tips dan Teknik, Praktis untuk melakukan Astral Projection dengan sukses
    3. Magician-Magician Wanita : Terhebat, Tercantik dan Terseksi di Dunia
    4. Cara Membengkokkan Sendok Dengan Kekuatan Pikiran Anda
    ReadFull Article ..

    Monday, November 25, 2013

    Mengungkap Arti Sandi Sandi Rahasia Polisi Indonesia




    Mungkin Anda sudah sering mendengar istilah "86", "halong irian" dsb. Sebenarnya Anda tahu tidak arti dari kode/sandi-sandi itu?
    Mengungkap Arti Sandi-Sandi Rahasia Polisi Indonesia 
    Nah, berikut ini rekapan sandi yang lazim digunakan oleh POLRI. Untuk "kasta" tertentu punya sandi yang MASIH RAHASIA.
    Maksud dari kasta adalah :
    - Reserse
    - Intel
    - Densus
    SANDI ANGKA
    * 1-1 : Hubungi per telepon
    * 1-4 : Ingin bicara di udara (langsung)
    * 3-3 : Penerimaan sangat jelek/orang gila
    * 3-3L : Kecelakaan korban luka
    * 3-3M : Kecelakaan korban material
    * 3-3K : Kecelakaan korban meninggal
    * 3-3KA : Kecelakaan kereta api
    * 3-4-K : Kecelakaan, korban meninggal, pelaku melarikan diri
    * 4-4 : Penerimaan kurang jelas
    * 5-5 : Penerimaan baik/sehat
    * 8-4 : Tes pesawat/penerimaannya
    * 8-6 : Dimengerti
    * 8-7 : Disampaikan
    * 8-8 : Ingin berjumpa langsung
    * 10-2 : Posisi/keberadaan
    * 10-4 : Diterima <-masterfrans
    * 10-4 : roger that <-entalpy
    * 10-8 : Menuju
    * 1-1-2 : Emergency / darudat <- dasardasar
    * 2-8-5 : Pemerkosaan
    * 3-0-3 : Perjudian <- The Predator
    * 3-0-1: lagi kimpoi <- killerinhouse
    * 3-3-8 : Pembunuhan
    * 3-6-3 : Pencurian
    * 3-6-5 : Perampokan
    * 8-1-0 : Pembunuhan
    * 8-1-1 : Hidup
    * 8-1-2 : Berita agar diulangi (kurang jelas)
    * 8-1-3 : Selamat bertugas
    * 8-1-4 : Laporan/pembicaraan terlalu cepat
    * 8-1-5 : Cuaca
    * 8-1-6 : Jam/waktu
    * 8-1-9 : Situasi
    * 8-1-10 : Komandan <- Munyuk Mumet
    SANDI HURUF
    * Taruna : Berita
    * Gelombang : Jam/waktu
    * Semut : Pelajar
    * Lalat : Mahasiswa
    * Pangkalan : Rumah/kediaman
    * Cangkulan : Kantor/tempat kerja
    * Gajah : Derek
    * Cicak = KPK <- pemulungs
    * Komando : Kantor polisi
    * Tikar : Surat
    * Buntut tikus : Antena pendek (HT)
    * Belalai gajah : Antena atas
    * Bandeng : Mayat <- JasminJava
    * Laka : Kecelakaan
    * Jaya 65 : Kebakaran
    * Timor Kupang Pati : Tempat Kejadian Perkara
    * Timor Lombok Pati : Telepon
    * Timor Kupang Ambon : TerKendali Aman
    * Halong Timur : Handy Talky (HT)
    * Halong Pati : Hand Phone (HP)
    * Kupang Rembang : KendaRaan
    * Kupang Ambon : Kereta Api
    * Wilis Kendal : Walikota
    * Kendal Cepu : KeCamatan
    * Kendal Lombok : KeLurahan
    * Rembang Wilis : RW
    * Rembang Timur : RT
    * Rembang Rembang : Serse
    * Rembang Solo : Rumah Sakit
    * Rembang Pati : Rupiah
    * Anak Kijang : Pencuri/Tersangka
    * Angkot cipayung-ciracas : T-14-Koperasi Wahana Kalpika <-andromedaelroza
    * Ambon Demak : Angkatan Darat
    * Ambon Lombok : Angkatan Laut
    * Ambon Ungaran : Angkatan Udara
    * Pati Medan : Polisi Militer
    * Timor Medan : Tamu/Teman
    * Lombok-Lombok : Lalu Lintas
    * Timor Lombok : Lampu Lalu Lintas/Traffic Light
    * Sepi : Senjata Api
    * Sajam : Senjata Tajam
    * Curat : Pencurian Dengan Pemberatan
    * Curas : Pencurian Dengan Kekerasan
    * Curanmor : Pencurian Kendaraan Bermotor
    * Bandung Umar Solo : BUS
    * Medan-Medan : Metro Mini
    * Pati Demak Irian : Jam/Waktu
    * Solo Medan Pati : Pelajar
    * Solo Medan Ungaran : Mahasiswa
    * Solo Timur Medan : Rumah/Kediaman
    * Opak Kendal Jepara : Kantor/Tempat Kerja
    * Opak Pati Solo : Derek
    * Lombok Pati : Kantor Polisi
    * Lombok Irian : Surat
    * Lombok Demak : Antena Pendek (HT)
    * Bandung-Bandung : Barang Bukti (BB)
    * Bandung2 Padat : Makan
    * Bandung2 Medan : Bahan Bakar Minyak
    * Lampiran/Ambon : Istri
    * Monik : Anak
    * Solo Bandung : Stand By
    * Solo Garut : SiaGa
    * Medan Demak : Meninggal Dunia
    * Pati Ambon Medan : Pengamanan
    * Ambon Pati-Pati : Apel
    * Palang Hitam : Mobil Jenazah
    * Demak Pati Kendal : Dinas Pemadam Kebakaran
    * wayang = intel+serse <-dwahyuagung
    * panah = polantas

    SANDI PANGKAT KESATUAN
    * Kresna : Presiden
    * Bima : Wakil Presiden
    * Timor Bandung I : Kapolri
    * Metro I : Kapolda
    * Timor I : Kapolres
    * Jajaran 1 : Kapolsek
    * Jajaran 2 : Wakapolsek
    * Jajaran 3 : Serse
    * Jajaran 4 : Sabhara
    * Jajaran 5 : Bimas/Babinkamtibmas
    * Jajaran 6 : Lantas/Lalu Lintas

    Sumber Saya dapat dari salah satu Blog... Selah Benarnya saya tidak tahu....
    kl salah saya tidak bertanggung Jawab ya... xiixix
    ReadFull Article ..

    Gombalan Terbaru 2013


    Udah lama ga nge gombal nie share share dikit tentang gombalan yang bener" seger masih langka didenger ditelinga kawan",, :D



    Sakit kepala sebelah, untung sebelahnya lagi masih bisa mikirin kamu. 
    Habis gelap terbitlah terang. Tidurku nggak pernah lelap, karena mikirin kamu, sayang. 
    Neng, belum bangun? yuk bangun. kita bangun rumah tangga bareng. 
    Walaupun kamu mahasiswi tapi terlihat mahadewi di mataku. 
    Tuhan aja sayang orang sabar, masa kamu ga mau sayang aku yang udah sabar menunggu kamu? 
    Kamu kuliahnya di mana sih? kok pinter banget bikin aku kangen? 
    Lewat Google pun aku ga bisa menemukan arti cinta. Ternyata cuma bisa aku temukan lewat kamu 
    Senyum kamu kayak baking soda, bikin senyumku ikutan mengembang 
    Kalo kamu jadi lem super, aku mau deh jadi tikusnya. Biar bisa nempel terus sama kamu 
    Pemerintah punya program Keluarga Berencana. Kalo aku program Berencana Berkeluarga sama kamu 
    Padahal hujannya belum berhenti, tapi kok udah ada pelangi di mata kamu? 
    Kalo kamu itu hujan, aku mau jadi pawangnya. Biar bisa menaklukan hati kamu. 
    Kamu sama hujan itu jatuhnya sama ya? Sama sama dari langit 
    "Gula larut dalam air". Jadi kamu jangan sampai kehujanan yah. Aku ga mau kehilangan orang semanis kamu 
    Hujan apa yang menyenangkan? Hujan perhatian dari kamu 
    Kalau status orang-orang benci hari senin. Aku benci semua hari kalau engga ketemu kamu.
    Mata kamu kaya langit malam tahun baru, bersinar terang bikin betah ngeliat..
    Kamu sama Aamiin nggak ada bedanya. Selalu ada di setiap doaku,, 
    Tau gak kenapa aku lebih sering pasang status "busy"? Because im so busy to loving you. 
    Kenapa pas aku coba search di google "SIAPA JODOHKU" yang keluar nama kamu ya.. 
    Kerjaan kamu apa berani lamar anak saya? | Mencintai anak Bapak, pengusaha cuma part time dalam hidup saya. 
    Kerjaan kamu apa berani lamar anak saya? | Saya pelukis, pak. Pelukis senyuman di wajah anak Bapak.. 
    Aku tau aku orang yang ga mampu, ga mampu jauh dari kamu. 
    Aku ini pelupa,makanya lupa berhenti mikirin kamu. 
    Aku ini rajin ibadah, makanya aku rajin mendoakan kamu supaya jadi milikku. 
    Aku ini pengusaha. Makanya usaha terus mencintai kamu. 
    Kalo ada tempat tersulit diraih , itu pasti nama tempatnya "Your Heart"
    Cinta itu buta, makanya aku ingin kamu jadi tongkat penuntunku. 
    Cinta itu buta, makanya kamu harus pegang tangan aku terus. 
    Ya Tuhan, kalo dia bukan jodohku, saya berani tuker tambah sama jodohnya sekarang. 
    Ya Tuhan, mungkin aku bukan yang terbaik, tapi jadikan aku yang trakhir buat dia. 
    Aku lebih takut liat kamu ngambek daripada liat setan di kuburan.. 
    Kerjakan apa yang kau cintai dan uang akan mengikuti. 
    Mencintai demi dicintai itu sifat manusia, tapi mencintai demi mencintai itu sifat malaikat. 
    Cinta itu bukan apa yang dipikirkan oleh akal; tapi cinta adalah apa yang dirasakan oleh hati.
    Cinta adalah untuk bahagia. Ketika cinta menjadi penyebab air mata, itu adalah jalan menuju bahagia.

    ReadFull Article ..