Somprang

“Dunia dalam Sebuah Genggaman” itulah kalimat yang sering kita dengar dalam dunia teknologi gadget, terutama ponsel. Dengan sebuah telephone genggam yang seukuran genggaman tangan, kita bisa mengerjakan banyak hal. Mulai dari komunikasi, menikmati hiburan, mencari informasi, hingga menyelesaikan tugas-tugas bisnis. Berbagai jenis perangkat elektronik telah bisa ditanamkan pada satu alat yang disebut smartphone. Sebuah smartphone canggih telah memiliki segudang fitur, seperti televisi, konsol game, music player, internet, alat perekam, proyektor, telepon, dokumen dekstop, kamera hingga dompet digital. Era smartphone (ponel pintar) telah banyak membantu kehidupan manusia, termasuk juga para pebisnis dan pekereja. Berbagai profesi dan pebisnis telah menggunakan ponselnya menjadi sarana dalam menjalankan bisnis dan pekerjaannya. Berikut adalah beberapa orang yang memanfaatkan smartphonenya dalam dunia bisnis dan kerja:

Anita (20 tahun) seorang mahasiswi di sebuah universitas. Dalam kesehariannya sebagai mahasiswi, ia memanfaatkan waktu luangnya untuk menulis artikel dalam blognya guna mencari uang tambahan. Melalui aplikasi mobile blog yang ia download lewat Play Store, ia sering mengetik artikel-artikel dengan ponselnya sembari berbincang-bincang dengan teman-temannya. Menurut dia, memang menulis artikel itu paling baik dengan menggunakan laptop, namun ketika ia sedang santai di kantin kampus, atau pun saat ngobrol bareng teman-temannya, ia bisa santai menulis beberapa paragraf sambil tetap mampu bersosialisasi dengan orang-orang di sekitarnya.

Dandi bekerja sebagai wartawan untuk sebuah surat kabar lokal. Ponsel pintar menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam pekerjaannya. Ketika ia melakukan wawancara dengan para tokoh, ia sering memanfaatkan fitur perekam yang ada di dalam gadget tersebut. Saat melakukan wawancara ataupun merekam konferensi pers, ia harus memblokir panggilan masuk agar tidak mengganggu hasil rekaman suara tersebut. Di kantor, Dandi akan mendengarkan rekaman tersebut, dan menuangkannya dalam bentuk artikel.

Astanto menggunakan ponsel blackberry dalam kesehariannya. Astanto memiliki sebuah usaha agen tiket. Dengan menggunakan fitur BBM dan email pada smartphone tersebut, ia melayani berbagai pertanyaan dan pesanan dari para konsumen.

Indrawan adalah seorang pegawai swasta yang bekerja pada perusahaan financial. Ia sering diminta untuk membuat bahan presentasi dan juga laporan data-data keuangan. Indrawan menggunakan ponsel Nokia berOS Windowsphone. Ketika berangkat ke kantor dengan menggunakan taksi, ia memanfaatkan waktu luang untuk membuat bahan presentasi dan laporan dengan ponsel pintarnya tersebut. Dan ketika telah sampai di kantor, ia menyempurnakan hasilnya di komputer dekstop.

Wulandari merupakan salah satu member Sophie Martin. Dengan memanfaatkan jejaring sosial Facebook, ia menjalin pertemanan dengan banyak orang guna mempromosikan bisnis fashionnya. Sambil beraktifitas, ia memanfaatkan smartphone guna mengakses internet dan berjualan di Facebook.

Rudianto (31thn), seorang pebisnis dalam bidang forex. Ia menggunakan smartphone untuk transaksi online. Dan dengan fitur mobile banking yang telah ia daftarkan, Rudi bisa berbelanja dan membayar tagihan telepon dan listrik untuk rumahnya.

Fauzan, pria yang baru duduk di kelas 11 SMA mempunyai hobi bermain musik. Ia memiliki kelompok musik (group band) dalam ekstrakuriler di sekolahnya. Smartphonenya adalah ponsel kelas atas, iPhone. Dengan ponsel pintar tersebut, Fauzan mengunduh aplikasi aransemen dan mixer music di App Store untuk membuat kreasi musik dan lagu. Selain itu, lewat camera 5MP yang terdapat pada iPhone, Fauzan merekam aksi bandnya dan mengunggah ke Youtube, berharap bisa populer dan sama nasibnya seperti Justin Bieber.

Bapak Sutanto adalah seorang guru di sebuah sekolah dasar. Ia memakai ponsel Samsung Beam yang ia beli dari toko handphone second setahun lalu. Samsung Beam memiliki fitur projektor yang beliau manfaatkan untuk presentasi mengajar di kelas, terutama pelajaran IPA dan IPS. Projector sekolahnya hanya ada satu buah, dan itu biasanya digunakan untuk moment-moment penting. Jadi, saat melakukan kerja sebagai pengajar, Pak Sutanto lebih memilih memakai ponsel pribadinya.

Pak Nyoman, lelaki yang berusia 38 tahun adalah seorang pekerja trevelling di pulau Bali. Beliau sering berkeliling Bali mengantarkan para wisatawan. Namun, tidak semua objek wisata dan alamat hotel beliau ketahui. Maka, ketika Pak Nyoman akan mengantarkan tourist ke suatu alamat yang belum beliau ketahui,  beliau memanfaatkan fitur GPS di ponselnya sehingga perjalanan wisata tersebut menjadi lebih lancar.

Demikianlah cara beberapa orang memanfaatkan ponselnya. Dan ketika era smartphone telah berganti menuju era superphone, maka kita akan mendapatkan manfaat yang lebih banyak lagi.