Sumber : http://smartdherizh.blogspot.com/2012/02/rahasia-dibalik-kenikmatan-jengkol.html
Somprang
Tuesday, April 15, 2014
Susunan Kabinet Hasil Resuffle
Semoga bermanfaat...
Monday, April 14, 2014
Hadiah Laku com Belanja Online Murah dan Aman
Juara 1: Uang tunai Rp 5.000.000,- (Lima Juta Rupiah)
Juara 2: Uang tunai Rp 3.000.000,- (Tiga Juta Rupiah)
Juara 3: Uang tunai Rp 1.500.000,- (Satu Juta Lima Ratus Ribu Rupiah)
Juara 4-10: Uang tunai Rp 500.000,- (Lima Ratus Ribu Rupiah)
Juara 11-20 : Uang Tunai Rp. 300.000.- (Tiga Ratus Ribu Rupiah)
In My Mystery Web Penuh Misteri
Wednesday, February 26, 2014
Hukum Mentraktir Yang Menang Dalam Sepak Bola
Hukum Mentraktir Yang Menang Dalam Sepak Bola
SOAL :
Ustadz, saya suka main bola, terus suka taruhan juga dengan teman-teman pemain lain. Yang kalah misalnya mentraktir yang menang. Bolehkah? Sudah termasuk judi? (Hamba Allah, Bogor)
JAWAB :
Jika uang yang digunakan mentraktir hanya dari pihak yang kalah, sementara pihak yang menang tidak mengeluarkan uang sama sekali, maka aktivitas di atas secara syar’i dibolehkan dan tidak termasuk judi.
Sebab aktivitas di atas termasuk apa yang dalam fiqih disebut ji’alah, yaitu suatu janji memberikan kompensasi materi (harta) yang tertentu untuk suatu perbuatan (jasa) tertentu. (Wahbah az-Zuhaili, al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, IV/783). Contoh ji’alah misalkan seseorang mengumumkan kepada publik,”Barangsiapa dapat mengembalikan ijazahku yang hilang, saya beri uang Rp 5 juta.”
Ji’alah sebagaimana boleh ditujukan kepada publik, juga boleh ditujukan untuk orang atau pihak tertentu (ibid., IV/785). Misalkan seorang bapak berkata kepada anaknya,”Jika kamu dapat menghapal 1 juz al-Qur`an, kamu saya beri Rp 1 juta.”
Nah, aktivitas yang ditanyakan di atas termasuk dalam ji’alah yang ditujukan kepada pihak tertentu ini. Jadi dalam aktivitas di atas seakan-akan satu pihak berkata kepada pihak lainnya,”Jika kesebelasan kamu dapat mengalahkan kesebelasanku, kesebelasanku akan mentraktir kesebelasanmu.”
Namun menurut az-Zuhaili dalam al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu IV/787-788, ji’alah wajib memenuhi 3 (tiga) syarat. Pertama, pihak-pihak yang berji’alah wajib memiliki kecakapan bermu’amalah (ahliyyah al-tasharruf), yaitu berakal, baligh, dan rasyid (tidak sedang dalam perwalian). Jadi ji’alah tidak sah dilakukan oleh orang gila atau anak kecil. Kedua, kompensasi (materi) yang diberikan harus jelas diketahui jenis dan jumlahnya (ma’lum), di samping tentunya harus halal. Jadi tidak sah ji’alah yang tidak jelas misalnya, “Barangsiapa dapat mengembalikan ijazahku yang hilang, saya beri imbalan sepantasnya.” Juga tidak sah ji’alah dengan imbalan yang haram,”Barangsiapa dapat mengembalikan SIM-ku yang hilang, saya beri sepuluh botol minuman keras.” Ketiga, aktivitas yang akan diberi kompensasi wajib aktivitas yang mubah, bukan yang haram. Jadi tidak sah ji’alah dengan berkata,”Barangsiapa yang dapat menyantet si Fulan, akan saya kasih Rp 5 juta.”
Jika syarat-syarat ini kita terapkan pada aktivitas yang ditanyakan, maka ada hal yang masih perlu diperjelas, yaitu traktirnya traktir apa? Sesuai syarat kedua ji’alah, bentuk kompensasinya harus jelas. Maka harus diperjelas, apakah traktir makan bakso, atau nasi pecel, atau pizza, atau yang lainnya.
Dalam syarat ji’alah yang kedua di atas, dapat dipahami bahwa kompensasi materi hanya berasal dari satu pihak, bukan dari dua pihak. Atas dasar itulah itulah, di awal jawaban di atas, pengasuh menyebutkan syarat bahwa uang yang digunakan untuk mentraktir harus dari satu pihak (yang kalah), bukan dari dua pihak (yang kalah dan yang menang). Jika uang yang digunakan mentraktir berasal dari dua pihak, tidak dibolehkan, karena termasuk dalam judi yang diharamkan. [ ]
Muhammad Shiddiq al-Jawi
Friday, February 21, 2014
Point Blank Lucu
Rahasia dibalik kenikmatan Jengkol
Sumber : http://smartdherizh.blogspot.com/2012/02/rahasia-dibalik-kenikmatan-jengkol.html
Thursday, February 20, 2014
Hadapi Madrid Muenchen Sangat Pede
Jelang laga leg kedua Liga Champions menghadapi Real Madrid, gelandang Bayern Muenchen, Thomas Muller, mengaku percaya diri untuk menghadapi raksasa Spanyol tersebut. Ia optimistis timnya mampu mengalahkan anak asuh Jose Mourinho itu.
"Kami datang ke Madrid dengan penuh percaya diri. Kami tahu, kami memiliki kemampuan. Akan tetapi, kami juga tahu harus mengeluarkan seluruh kemampuan itu jika kami ingin bermain di tanah kami (Allianz Arena) dalam partai final," ungkap Muller, seperti dilansir ESPNstar.
Pada leg pertama yang dilangsungkan di markas tim berjuluk "The Bavarian" ini, Muller dan kawan-kawan mampu mengandaskan "El Real" dengan skor 2-1. Tentunya, peluang untuk lolos cukup besar kala mereka bertamu ke markas "Los Blancos", Santiago Bernabeu, Rabu atau Kamis (26/4/2012) dini hari WIB.
Senada dengan Muller, pelatih Muenchen Jupp Heynckes juga mengaku yakin anak asuhnya ini bakal lolos ke partai puncak karena pemain berada dalam kepercayaan diri yang tinggi. Selain mampu meraih kemenangan pada leg pertama, mereka juga mampu meraih kemenangan 2-1 kala bertamu ke markas Bremen di ajang domestik.
Sementara itu, kabar pemain andalan Muenchen, Arjen Robben dan Franck Ribery, yang berselisih juga mereda. Bahkan, Robben memberikan selamat kepada Ribery yang mampu merobek jala Bremen.
"Kepercayaan diri kami sedang meningkat dan itu sangat penting untuk meraih kemenangan," ujar Heynckes.
Sumber : http://bola.kompas.com/read/2012/04/23/1550232/Hadapi.Madrid.Muenchen.Sangat.Pede.